Di era sekarang ini, teknologi digital sudah menjadi hal yang lumrah dan digunakan oleh hampir semua orang. Mencari transportasi, memesan makanan, bahkan sekolah bisa dilakukan secara online. Mari kita lihat mengapa jam tangan adalah aksesori utama.
Tidak ada yang luput dari dominasi teknologi, termasuk jam tangan. Jam tangan yang menggunakan teknologi digital disebut Smartwatch.
Keunggulan jam tangan pintar dapat ditemukan di bagian dengan fungsi untuk mengukur detak jantung, pesan pesan, dan menampilkan waktu yang tepat.
Manfaat jam tangan pintar: Jam Tangan Branded
Namun, menurut Hendra Kesuma, CEO Radatime, jam tangan pintar ini juga memiliki kelemahan yaitu umurnya yang pendek, karena jam tangan pintar bergantung pada perkembangan teknologi digital yang pesat. Jam tangan pintar juga dengan cepat menjadi usang karena banyak versi terbaru memiliki teknologi yang lebih maju.
Kelemahan terakhir adalah fungsionalitas dan gayanya yang sangat terbatas. Jadi jam tangan umumnya dapat memiliki kesan status sosial, warisan, keabadian, kemewahan dan dekade dan juga beberapa generasi dipakai.
Menurut Jean Claude Biver, pembuat jam Swiss, jam tangan pintar dan jam tangan mekanik mengatakan berdampingan, bukan dalam persaingan.
Pernahkah Anda berpikir bahwa jam tangan terlalu mahal? Bagaimanapun, jam tangan identik dengan eksklusivitas, status, dan keabadian. Oleh karena itu harganya tinggi, terlepas dari fungsi dan waktu yang tepat. Banyak juga yang menjadikannya sebagai media investasi karena nilainya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Kekurangan jam tangan konvensional Tas Branded
Seperti halnya jam tangan pintar, Hendra juga mengatakan jam tangan konvensional juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu tidak akurat dan memiliki sifat fungsional yang terbatas.
Jam tangan tentu saja merupakan aksesori utama. “Teknologi saling mendukung, tidak bersaing karena jam tangan tidak tergantikan. Karena jam tanganmu, kepribadianmu,” kata Hendra Kesuma
